Rabu, 14 Maret 2012

AFWAN JIKA SELAMA INI BANYAK MENYINGGUNG PERASAANMU

copas atau enggak ?(silahkan tebak sendiri)
....
sering aku tersadar bahwa dalam aktivitas sehari-hari banyak sekali menimbulkan luka dan perasaan tidak enak pada orang lain, entah sengaja atau tidak disengaja,

kadang kala kita menjalin langkah dalam keterpurukan, merajut asa dalam senandung duka, atau merangkai mimpi dalam seutas simpati, semua itu diletakkan diatas sebuah pilar "kebersamaan", kadang kala ingin merenung mencoba menghayati hakekat hidup serta berbagai macam ironi kehidupan yang sering terjadi didalamnya, tapi kawan pada penghujung surat ini ingin aku sampaikan jazakumulloh khpoironkatsir atas kontribusi yang selama ini telah kau beri, afwan jika selama ini banyak menyinggung perasaanmu, lebih baik lupakan saja,anggaplah aku tidak pernah mengucapkanya.atau biarlah itu menjadi kenangan lama yang akan menyungging senyum dimasa yang kan datang.

dalam dekapan ukhuwah
from your best friend
M Faris Zaenuri

*****
kucoba kucermati barisan kata-kata yang dikirimkan oleh sahabat lamaku itu kepadaku beberapa bulan yang lalu via e-mail, sudah lama aku tidak berjumpa denganya semenjak dia memutuskan cuti kuliah dan bekerja untuk membiayai sekolah kedua adiknya semenjak ayahnya meninggal dunia, ya sahabatku itu memutuskan menunda sebentar kuliahnya untuk mengemban amanah sebagai kepala keluarga, konsekuensi logis yang harus diambilnya saat itu.walaupun dikemudian hari akhirnay dia kembali juga kekampus dan menyelesaikan kuliahnya juga, tapi itu terjadi setelah aku lulus dan telah meninggalkan indonesia untuk melanjutkan postgraduate di negeri orang hingga saat ini. Praktis aku memang belum bersua denganya secara langsung semenjak 2 tahun terakhir.

Email tadi dikirimnya 2 hari stelah dia akhirnya menempuh sidang ujian skripsinya, sebelumnya dia juga terakhir mengucapkan selamat atas pernikahankau yang tidak bisa dihadirinya. Faris! jika menyebut namanya yang teringat hanyalah kebersamaan dalam segenap aktivitas dakwah yang pernah kami lalui dikampus, sosok heroik yang terkenal kukuh, sekaligus seorang murobbi handal yang mampu mengemban amanah, sekaligus seorang ketua LDK yang disegani. tapi jika membaca kiriman email terakhirnya tadi aku selalu meneteskan air mata, e-mail terakhirnya yang kuterima sebelum akau menerima email pemberitahuan dari milis alumni perihal kabar kematianya sebulan yang lalu.

aku masih menatap layar monitor laptop didepanku ketika Atikah melangkah masuk setelah keluar untuk belanja kebutuhan sehari-hari.dia terus melangkah kedapur dan aku masih termenung kaku,
"afwan jika selama ini banyak menyinggung perasaanmu" sebuah ucapanya yang begitu menyentuh hatiku,bagaimana mungkin seorang yang dhaulu kukenal begitu garang dan keras dan sukar mengalah, menjadi begitu melankolik,mengingatkanku pada masa-masa di LDK dulu, ucapan yang akhiranya diucapkanya setelah kami tak pernah berjumpa lagi.

kutatap jendela di sebelahku, pandanganku menatap keluar dari lantai 2 homestay tempat tinggalku ini, sebuah pemandangan kota melbourne yang baru merekah diawal musim panas ini , salah satu kota besar di negeri kangguru ini yang selalu tambah ramai kala digelar perhelatan GP F1 ataupun pertandingan Grand Slam .

aku sedikit terkesima jika melihat kondisi realitga sekarang yang kini kuhadapi, seorang mahasiswa S2 yang disibukkan dengan tugas kuliah dan riset yang sekarang baru kutempuh,apalagi kini aku tidak sendirian lagi setelah aku memutuskan menyempurnakan sebagian agama ini. tinggal di homestay bersama keluarga keturunan ingris yang sekarang tinggal di australia. padatnya aktivitas yang kutempuh menyebabkanku terkadang lupa untuk meminta maaf atas kesalahan yang telah aku perbuat,paling tidak kepada orang terdekat yang selama ini menemaniku," si master perfeksionis" begitulah aku biasa memanggilnya, seorang mahasiswi master tekhnologi informasi di salah satu universitas ternama diAustralia, aku dan dia memang kuliah di universitas berbeda yang terletak dinegara bagian yang berbeda pula hanya beberapa hari saja dalam satu minggu bisa melewatkan waktu bersama, selebihnya disbukkan dengan aktivitas masing-masing apalagi ia juga memiliki orang tua yang bekerja di kedubes RI di canberra, sekali kita bertemu selalu saja ia menyoroti serba ketidak teraturan pola hidupku, ah begitu lalainya kau ini begitu kadang fikirku, nasib mahasiswa pascasarjana dinegeri orang.
setelah membaca email tadi ingin sekali aku mengucapkan kalimat serupa"afwan jika selama ini banyak menyinggung perasaanmu" jika memang selama ini kau belum bisa menjadi "belahan jiwa" yang baik dan saling memhami".Sebuah ucapan maaf yang sangat jarang terucap dengan ikhlas pada orang terdekat disekitar kita

.....
diambil dari sumber terpercaya, kutulis disini sebagai "kompor" bagi teman-teman yang sselama ini cnderung "diam"

1 komentar:

  1. terimakasih atas postingannya,
    subhanalloh ikut menyadarkan hati saya...
    betapa selama ini saya terlalu disibukkan kuliah dan kerja, dan jarang meminta maaf pada rekan2 kuliah dulu,
    sudah waktunya memantapkan hati untuk meminta maaf...

    BalasHapus

Connect Us

Selamat bergabung

Side Ads

Footer Ads

Text Widget

Flexible Home Layout

Tabs

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

views

Follow Us